Setia Setiap Saat

Setia setiap saat

...Orang yang mencari Tuhan akan memuji – muji Dia;
biarlah hatimu hidup untuk selamanya - Mzm 22:27

Sudah 11 tahun lamanya saya bergabung dalam komunitas persekutuan doa. Banyak suka dan duka yang saya alami. Jatuh bangun saya rasakan dalam mengikuti Tuhan. Tak jarang saya mengeluh ketika menghadapi masalah di tengah kepadatan jadwal pelayanan.
Karena itu saya merasa salut terhadap mereka yang sudah lebih lama dan masih setia dalam persekutuan doa. Ketika saya bertanya apa yang membuat mereka tetap setia melayani Tuhan, jawaban yang diberikan adalah, ”Karena kita punya Allah yang setia. Sekalipun kita tidak setia, tapi Dia tetap setia kepada kita.”
Ya, saya pun sudah mengalami dan merasakan kesetiaan Tuhan dalam hidup saya. Betapa Tuhan itu sungguh amat baik. Saya ingin mengajak kita semua untuk tetap setia setiap saat di dalam Tuhan. Apapun yang sedang kita alami saat ini, jangan dijadikan sebagai alasan untuk menjauh dari Tuhan. Percayalah Dia adalah Allah yang sangat setia bagi kita! (Art)

Sudahkah saya belajar setia setiap saat di dalam Tuhan?

Mrk 5:21-43

21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: ''Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.''
24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28 Sebab katanya: ''Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.''
29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ''Siapa yang menjamah jubah-Ku?''
31 Murid-murid-Nya menjawab: ''Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?''
32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ''Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!''
35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: ''Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?''
36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: ''Jangan takut, percaya saja!''
37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: ''Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!''
40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: ''Talita kum,'' yang berarti: ''Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!''
42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Jika Tuhan itu ada

Zef 2:3; 3:12-13
Mzm 146:1,7-10
1Kor 1:26-31
Mat 5:1-12a


Jika Tuhan itu ada...

Carilah Tuhan...mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN. - Zef 2:3

Sebuah pertanyaan yang selalu diungkapkan untuk menentang keberadaan Allah: Kalau Allah itu ada, mengapa ada ke-miskinan, bencana, sakit penyakit dan penderitaan di dunia? Mengapa Allah membiarkan semuanya terjadi?
Tapi dari pengalaman saya sendiri, saya menemukan justru dari antara orang-orang yang percaya kepada Tuhan, lebih banyak yang berasal dari kaum miskin, dan banyak orang yang menjadi lebih dekat dengan Tuhan karena buah dari ketekunan mereka ketika mengalami sakit dan penderitaan.
Pertanyaan di atas lebih sering dilontarkan oleh orang-orang berpendidikan dan kaya karena mereka tidak mengalami Tuhan di dalam kepandaian dan kekayaan mereka. Sedangkan mere-ka yang miskin dan menderita justru mengalami kebaikan Tuhan dari kekurangan mereka.
Mereka yang meragukan Tuhan mempunyai pandangan, kalau Tuhan ada, Ia seharusnya berbuat ini, melakukan itu. Padahal siapakah kita, mau mendikte Tuhan apa yang harus Ia lakukan, atau mengajarNya bagaimana untuk menjadi Tuhan yang baik seperti kita mengajar anak kita?
Mereka yang sungguh-sungguh mencari Tuhan akan merendahkan hati dan berdoa agar Tuhanlah yang menunjukkan kepada mereka seperti apa Tuhan itu, dan mereka akan me-nyadari bahwa Tuhan ada di balik segala sesuatu di dunia ini. Ia menyelenggarakan segala sesuatunya dengan baik dan adil. (Pt)
Apakah saya masih terus mengalami kebaikan Tuhan dan bertumbuh dalam pengenalan akan Dia?

Mat 5 : 1 -12

1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
3 ''Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.''

Asuransi Jiwa

Ibr 11:1-2,8-19
MT Luk 1:69-75
Mrk 4:35-41


Asuransi Jiwa

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. - Ibr 11:1

Suatu hari saya memutuskan untuk membeli asuransi jiwa. Namun awalnya saya merasa kalau ini adalah keputusan yang bodoh. Bagaimana tidak, manfaatnya baru akan dinikmati setelah saya meninggal nanti. Bahkan setiap bulan saya harus menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk membayar premsi. Dan lebih bodoh lagi, kok bisa-bisanya saya percaya kalau uang pertang-gungan tersebut benar-benar akan diberikan saat saya meninggal nanti?
Jadi selama ini satu-satunya pengangan saya akan janji asuransi itu hanyalah selembar dokumen / polis asuransi tersebut. Bacaan hari ini, (Ibr 11:1) dalam versi ASV: “Now faith is assurance of hoped for, a conviction of things not seen.” Kalau saya terjemahkan bebas kira-kira artinya seperti ini: Iman adalah jaminan dari apa yang diharapkan dan kepastian dari apa yang tidak terlihat. Dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari: “Beriman berarti yakin sungguh-sungguh akan hal-hal yang diharapkan, berarti mempu-nyai kepastian akan hal-hal yang tidak dilihat.”
Saat ini sekalipun saya sudah cukup banyak mengerti mengenai asuransi jiwa namun ada sekelumit pertanyaan yang menggelitik hati saya saat membaca ayat di atas: “Bila saya mempercayakan hidup saya dan keluarga saya kepada sebuah asuransi jiwa, mestinya saya lebih lagi menyerahkan diri saya kepada janji dan jaminan Allah dalam hidup ini? Bila saya sangat yakin esok hari matahari terbit dari Timur dan terbenam di sebelah Barat, mestinya terlebih lagi kepastian itu ada di dalam setiap FirmanNya.”
Ya Tuhan, kuserahkan hidupku kedalam kepastian janji dan kasih setiaMu. Amin. (Al)

Adakah jaminan dunia yg saat ini saya percayai jauh melebihi janji Allah?

Mrk 4 : 35 - 41

35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: ''Marilah kita bertolak ke seberang.''
36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: ''Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?''
39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: ''Diam! Tenanglah!'' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
40 Lalu Ia berkata kepada mereka: ''Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?''
41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: ''Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?''

Jangan Kuatir

Ibr 10:32-39
Mzm 37:3-6,23-24,39-40
Mrk 4:26-34

JANGAN KUATIR

Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya,
dan Ia akan bertindak. - Mzm 37:5

Dalam peristiwa meletusnya Gunung Merapi beberapa bulan lalu, tidak hanya menyebabkan hujan abu, tapi juga mengakibatkan banyak pohon besar yang tumbang. Saudara saya yang tinggal di Yogya pun ikut mengungsi. Dan dari saudara ini kami pun menerima kabar rumah kami yang tidak luput terkena pohon yang tumbang. Kami sekeluarga kuatir, karena untuk merenovasi atap rumah yang tertimpa pohon tentu membutuhkan biaya yang cukup besar.

Kami pun membawa kekuatiran ini kepada Tuhan. Ketika kami menyerahkan semua kekuatiran kami kepada Tuhan, maka Tuhan pun segera turun tangan bertindak. Tuhan mendatangkan teman-teman yang bersedia membantu merenovasi rumah kami yang rusak. Sungguh pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya.

Saya jadi teringat pernah membaca renungan yang mengatakan bahwa di dalam Alkitab terdapat 365 ayat yang mengatakan “jangan kuatir”. Itu artinya Tuhan memberikan satu pesan bagi kita setiap hari sepanjang tahun, yaitu jangan kuatir.

Teman, mari serahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan. Percayalah, Tuhan akan segera bertindak bagi kita! (Art)

Tuhan, saya serahkan segala kekuatiran saya kepadaMu.

-----

4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."
4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?
4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi.
4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya."
4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,
4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Lomba Berbuat Baik

Ibr 10:19-25
Mzm 24:1-6
Mrk 4:21-25

lomba berbuat baik
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. - Ibr 10:24

Saya merasa beruntung karena selalu mendapat tempat duduk di dalam busway yang saya tumpangi setiap pulang dari sekolah tempat saya mengajar. Karena beda satu atau dua halte kemudian, busway dengan jalur yang saya tumpangi akan langsung penuh sesak.

Satu kali, seorang ibu yang sudah cukup umur berdiri di depan saya. Melihatnya cukup kesulitan untuk berdiri bergantung, saya pun berdiri dan mempersilahkannya duduk. Menurut saya, apa yang saya lakukan sangat normal. Namun heran, saya menerima tatapan aneh dari hampir semua orang di sekeliling saya waktu itu. Seakan saya bisa membaca tatapan mereka yang berbunyi, “Bodoh sekali, sudah enak bisa duduk malah memilih berdiri.” Tapi saya cuek saja, karena saya merasa senang bisa memberikan tempat duduk saya pada ibu itu. Kapan lagi menikmati berdiri bergelantungan di busway?

Saya masih ingat salah seorang pria muda yang awalnya juga memberikan tatapan aneh pada saya. Namun tak sampai lima menit kemudian, saya melihatnya berdiri dan mempersilahkan seorang bapak yang berdiri di depannya untuk duduk.

Sebenarnya saya tergoda untuk membalas tatapan anehnya. Tapi yang keluar hanya senyuman di bibir saya. Ada perasaan senang karena bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan suatu kebaikan. Saya berpikir, alangkah indahnya dunia ini jika kita semua berlomba untuk melakukan perbuatan baik seorang kepada yang lain. Dan saya yakin, semua itu bisa kita mulai dari diri kita sendiri. Perbuatan sekecil apapun, kita tidak akan pernah tahu jika itu bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan yang sama atau bahkan lebih lagi. (Jc)

Apa yang mendorong saya untuk berbuat baik?

----

4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
4:23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
4:24 Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
4:25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."

Servant Leader

2Tim 1:1-8 atau Tit 1:1-5
Mzm 96:1-3,7-8a,10
Luk 10:1-9

SERVANT LEADER

Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah
kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu. - Luk 10:2

Ketua Lingkungan kami pernah bercerita, saat diminta untuk menjadi Ketua Lingkungan, ia sama sekali tidak punya bayangan tentang pelayanan. Ia tidak pernah ambil bagian dalam kegiatan gereja, selain hanya datang ke misa. Namun ketua lingkungan sebelumnya, membesarkan hatinya untuk tidak kuatir karena yang lain akan mendukung.

Saat menjabat sebagai ketua lingkungan, aktivitasnya bertam-bah banyak. Tapi pada saat yang bersamaan, ia menghadapi cukup banyak kesulitan. Anak dan ibunya dan harus diopname di rumah sakit. Sebelum keduanya keluar dari rumah sakit, ia terpe-leset dari tangga dan bahunya terkilir sehingga harus digips. Ditambah lagi usahanya mengalami kerugian cukup besar.

Ia sempat bertanya mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi saat dia mengambil keputusan untuk aktif dalam kegiatan gereja. Namun syukurlah, dia segera pulih berkat dukungan orang--orang di sekitarnya. Anak dan ibunya sembuh. Usahanya pun pulih, bahkan menjadi semakin maju. Ia bahkan cukup diper-caya dan disegani oleh warga di perumahan kami. Namun ia masih tetap rendah hati dan melayani, sama seperti dulu. Tidak merasa sebagai orang penting. Sungguh hal yang luar biasa.

Mungkin memang mudah meminta Tuhan mengirimkan pekerja. Namun hanya pekerja yang memiliki kualitas, yang akan terpilih. Kualitas seorang pelayan, sebagaimana Kristus. A Servant Leader. Pemimpin yang memiliki hati seorang hamba. (Lie)

Apakah saya melayani dengan kerendahan hati?

-----

10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

Rahmat Pertobatan Tuhan

Kis 22:3-16 atau Kis 9:1-22
Mzm 117:1-2
Mrk 16:15-18

RAHMAT PERTOBATAN TUHAN

Bukankah dia...mau membinasakan...yang memanggil nama Yesus ini? – Kis 9: 21

Kisah pertobatan Paulus mengingatkan saya akan pertobat-an seorang teman. Ia seorang Katolik yang tidak suka hal-hal rohani. Ia sering melanggar aturan, termasuk menggunakan narkoba, menjual VCD porno, dan hal lain yang tidak baik.

Suatu hari, ia diajak retret oleh seorang teman lain. Ia ikut dengan motivasi untuk mengenal lebih banyak lawan jenis. Saat adorasi, ia bingung karena teman-temannya menangis dan berdoa dengan khusuk. Ia merasa aneh, namun ketika ia terdiam dan mencoba berdoa, muncul seperti film hal-hal buruk yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Hal ini mem-buatnya merasa bersalah dan menangis kencang di hadapan Tuhan. Dari pengalaman itu, ia mulai melihat bahwa ada se-suatu yang berbeda di dalam Tuhan. Ia pun bertobat dari hidupnya yang lama. Meskipun karakternya tidak sepenuhnya langsung berubah, namun pengalaman ini menjadi sesuatu yang tertanam dalam dirinya.

Kisah kedua pertobatan ini memperlihatkan bahwa Tuhan mampu mengubah seseorang dan Tuhan memberikan rahmat pertobatan kepada kita. Sebagai orang beriman, marilah kita menanggapi rahmatNya dengan pertobatan yang terus-menerus agar kita semakin sempurna seperti Bapa di surga adalah sempurna. (Alw)

Apakah saya sudah menanggapi rahmatNya
dengan pertobatan yang terus-menerus?

--------

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Sang Juara Kelas

Ibr 9:15,24-28
Mzm 98:1-6
Mrk 3:22-30

SANG JUARA KELAS

…supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
- Ibr 9:15

Menghadapai ujian sekolah, seorang ayah menjanjikan anaknya,
“Kalau kamu dapat juara kelas, ayah akan belikan kamu sepeda baru.” Setelah ujian berakhir dan si anak mendapat juara, maka ia pun dengan senang hati menagih janji ayahnya. Baginya, sepeda baru adalah haknya.

Seorang ayah yang lain, melihat anaknya telah berusaha keras namun tidak berhasil, tetapi tetap membelikan sepeda buat anaknya. Sang anak tentu saja akan lebih bergembira la-gi dibandingkan dengan anak yang menjadi juara, karena bagi anak yang pertama itu adalah haknya, hasil upayanya; sedangkan bagi anak yang kedua, itu adalah kebaikan ayahnya, bukan karena usahanya. (Walaupun dalam hal ini sebenarnya itu juga karena kebaikan dari ayahnya.)

Kita mempunyai alasan yang lebih untuk bersukacita karena sebenarnya kita tidak layak mendapatkan anugerah keselamatan. Namun oleh karena Yesus, Allah tetap mau menganugerahkan janjiNya kepada kita. Seperti anak kedua, kita akan bersukacita karena kita tahu ini semata-mata karena kebaikan Allah kepada kita. Inilah perbedaan antara kita dengan orang Yahudi. Mereka masih berusaha mendapatkan keselamatan dengan menajdi juara kelas, sedangkan kita sudah mendapatkan hal itu karena Yesus yang menjadi pengantara kita bagi Bapa untuk menganugerahkan keselamatan kepada kita. (Pt)

Di posisi manakah saya berada saat ini, mau menjadi juara kelas untuk menerima hadiah atau meminta hadiah tersebut dari Yesus?

----

3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
3:27 Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Masa depan

Ibr 9:2-3,11-14
Mzm 47:2-3,6-9
Mrk 3:20-21

MASA DEPAN

Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang. - Ibr 9 : 11

Hal-hal baik yang akan datang. Hmm..siapa yang bisa menebak apa yang akan terjadi di masa yang akan datang? Saya tentu tidak bisa, tapi saya punya prinsip, bahwa dari Tuhan pasti yang terbaik. Jadi bagaimanapun masa depan saya, serahkan saja kepada Tuhan dan percaya kepadaNya.

Sudah dua minggu saya berdoa secara intensif untuk mendapatkan arisan. Tiap pagi dan sore, sambil mengendarai motor, saya berdoa. Karena saya sedang butuh uang. Ketika hari pengocokan, saya deg-degan...sambil terus berdoa, semo-ga nama saya yang keluar. Ternyata yang keluar bukan nama saya. Hiks...ada perasaan kecewa saat itu. Dalam hati berpikir, mungkin menurut Tuhan saya belum butuh uang itu, makanya bukan nama saya yang keluar. Tapi kalau melihat kenyataannya, saya butuh sekali uang itu.

Akhirnya saya mencoba bertanya kepada teman saya, apakah dia bersedia untuk menukarkan namanya dengan saya. Jadi arisan yg sekarang ini saya yang dapat uangnya. Nanti kalau nama saya yang keluar baru teman saya yang dapat. Puji Tuhan, dia langsung setuju. Karena memang saat itu dia tidak membutuhkan uang tersebut. Akhirnya, saya yang men-dapat arisan. Setiap mengingat kejadian ini saya pasti tersenyum, karena Tuhan menjawab doa saya dengan caranya yang unik. Tuhan mengabulkan doa saya, Dia memberikan yang terbaik buat masa depan saya, meskipun bukan dengan cara yang saya pikirkan. (Dn)

Apakah saya percaya Tuhan memberikan masa depan yang luar biasa?

----

3:20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.
3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

Sehati Sepikir

Yes 8:23b-9:3
Mzm 27:1,4,13-14
1Kor 1:10-13,17
Mat 4:12-23

SEHATI SEPIKIR
Supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu,
tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
- 1 Kor 1:10b

Pengurus lingkungan kami sedang rapat merencanakan acara untuk menyambut Tahun Baru 2011. Ide yang muncul tentunya beragam, tapi ada dua ide yang cukup dominan. Kami pun harus memilih dan memutuskan antara mengadakan misa lingkungan atau bakti sosial ke panti jompo/panti asuhan.

Beberapa lebih setuju untuk memilih misa lingkungan, karena tentunya tidak perlu persiapan yang merepotkan. Namun beberapa merasa diingatkan kalau sudah cukup lama kami tidak mengadakan kegiatan sosial, dan ini bisa menjadi momen yang tepat untuk melakukannya bersama dengan umat lingkungan. Setelah berdoa memohon bimbingan Roh Kudus, kami pun sehati memutuskan untuk memilih bakti sosial ke panti jompo.

Ayat di atas sungguh menguatkan hati kami untuk menghilangkan ego masing-masing. Setelah menikmati Terang Natal, kami merasa terdorong untuk membagikan terangNya kepada sesama kita yang mungkin tersisihkan dari keluarga. Dan kami percaya, Roh Kudus akan memampukan kami untuk dapat berbagi sukacita yang telah kami terima kepada sesama kami. (Au)

Bagaimana saya menyikapi perbedaan dengan orang lain?

----

4:12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,
4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --
4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
4:20 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
4:23 Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Bukan Rencanaku

Ibr 8:6-13
Mzm 85:8,10-11,13-14
Mrk 3:13-19

BUKAN RENCANAKU

Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. - Mrk 3:!4

Waktu saya seorang mahasiswa baru, saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya tidak ingin mengikuti kegiatan organisasi apapun di kampus. Pasalnya, ketika di SMP dan SMA, saya adalah ketua OSIS. Saya menyalahkan kegiatan organisasi yang sibuk sehingga saya tidak sempat pacaran. (Soalnya, saya yakin saya cukup ganteng untuk mendapatkan pacar…haha.)

Apa mau dikata? Yang terjadi berbeda dengan yang saya rencanakan. Di tahun kedua saya berkenalan dengan persekutuan doa. Tahun berikutnya saya dipilih teman-teman sebagai koordinator persekutuan doa. Tanpa saya sadar, hidup saya isinya rapat, pelayanan, persekutuan doa, rapat lagi, pelayanan lagi, persekutuan doa lagi… Dan yap, saya tidak sempat pacaran lagi.

Yang saya tahu, saya tidak merencanakan untuk bergabung dengan persekutuan doa. Saya tahu selama lima belas tahun ini hidup saya berubah karenanya. Persekutuan doa itu juga yang membawa mengenal Yesus lebih dekat. Dan itu bukan pilihan saya, melainkan Yesuslah yang memilih saya. (Jo)

Apakah saya sadar bahwa Yesus yang memilih saya?

----

3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.
3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil
3:15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,
3:18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
3:19 dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Percaya yang aktif

Ibr 7:25-8:6
Mzm 40:7-10,17
Mrk 3:7-12

PERCAYA YANG AKTIF

Kemudian Yesus dengan murid-muridNya menyingkir ke danau,
dan banyak orang Galilea mengikutiNya… - Mrk 3:7

Dulu saya berpikir bahwa berdoa saja itu cukup. Tidak perlu melakukan apa-apa. Mungkin karena dulu saya terlalu beriman (sebenarnya, antara beriman dan malas itu bedanya tipis). Namun sekarang saya menyadari bahwa mengikuti Tuhan itu perlu usaha.

Yesus banyak memuji orang-orang yang terus berusaha untuk mendekati Dia. Bila kita ingat Bartimeus sang pengemis buta, Zakeus pemungut cukai yang bertubuh pendek, dan masih banyak yang lain. Mereka ini tidak pernah berhenti berusaha untuk mendekati Yesus untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Orang banyak dalam bacaan injil hari inipun demikian. Mereka terus mengikuti Yesus ke manapun Ia pergi. Mereka tahu bahwa ada kesembuhan, kuasa, keselamatan pada diri Yesus sehingga mereka tidak perduli berapapun harga yang harus mereka bayar.

Mungkin hal ini berbeda dengan kita di jaman sekarang. Kita sudah sangat nyaman dengan hidup ini. Sehingga saat kita mendengar bahwa ada kesembuhan, kuasa dan keselamatan dalam diri Yesus Tuhan hal ini sudah sangat biasa bagi kita. Bahkan kesan “sembuh ya syukur, tidak sembuh sudah biasa” sudah sangat melekat dalam hati kita. Itulah sebabnya jangan heran bila kita tidak mendapat apa-apa.

Hendaklah percaya kita menjadi percaya yang aktif, bukan percaya yang pasif. Mengikuti Tuhan butuh usaha, bahkan mungkin ada harga yang harus dibayar. Namun percayalah, orang yang mencari Yesus dengan sungguh-sungguh tidak akan pernah dikecewakan. (Al)

Apakah saya orang percaya yang aktif atau pasif?

-------

3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,
3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.
3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah."
3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Esensi Sabat

Ibr 7:1-3,15-17
Mzm 110:1-4
Mrk 3:1-6

ESENSI SABAT

Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang? - Mrk 3:4

Hari Sabat adalah hari dimana orang harus berhenti dari rutinitas kesehariannya dan kepentingan pribadinya untuk menyembah dan memuliakan Tuhan. Pada jaman Musa, umat diajar untuk me-nyediakan waktu khusus bagi Tuhan. Pada hari Sabat, orang akan berkumpul dengan keluarga atau kelompoknya bersatu hati menyembah Tuhan. Mereka juga saling mendukung dan memulihkan hubu-ngan dengan sesama. Bahkan majikan harus memberikan waktu kepada budaknya untuk hari Sabat ini.

Esensi untuk pelaksanaan hari Sabat adalah mengingatkan kita jangan hanya bekerja setiap waktu. Menyediakan waktu khusus untuk Tuhan bukan pilihan, tetapi adalah keharusan bagi setiap umatNya. Ke Gereja hari Minggu bukan semata-mata karena ada waktu luang, tetapi karena keharusan. Bagi orang yang belum memi-liki hubungan dengan Tuhan, keharusan ini akan menjadi kewajiban. Tetapi sebaliknya bagi yang memiliki hubungan yang dekat, keharus-an ini berubah menjadi suatu tindakan nyata akan cinta kepada Tuhan.

Esensi awal ini kabur di jaman Yesus. Orang Farisi menilai bahwa hari Sabat adalah hari dimana orang tidak boleh bekerja. Padahal tidak boleh bekerja yang dimaksud dalam esensi awal adalah apabila dilakukan untuk kepentingan pribadi. Yesus menyembuhkan orang bukan untuk kepentingan pribadinya, tetapi karena cintaNya kepada sesama. Ini juga salah satu cara untuk memperbaiki hubungan de-ngan orang lain. Hari ini kita diingatkan secara khusus tentang meluangkan satu hari untuk berhenti bekerja bagi diri sendiri, tetapi kita harus meluangkan waktu untuk beraktivitas kepada Tuhan dan sesama dengan motivasi cinta kasih dan pelayanan. (Ch)

Apa yang saya lakukan pada hari Sabat?

------

3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Gratisss

Ibr 6:10-20
Mzm 111:1-2,4-5,9-10
Mrk 2:23-28

GRATISSSSS

DiberikanNya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjianNya. - Mzm 111:5

Sudah hampir enam tahun lamanya saya berdoa bagi Alda, adik saya, agar tidak lagi bergantung pada obat-obatan dan transfusi darah. Saya juga berusaha mencari informasi dari internet mengenai Talasemia, penyakit yang dideritanya. Namun hampir semua situs menginformasikan kalau penderita Talasemia tidak bisa berumur panjang.

Jujur, informasi ini membuat saya terkadang menjadi putus asa. Namun saya belajar untuk terus berpegang pada janji Tuhan dan menaruh pengharapan hanya kepadaNya.

Beberapa bulan lalu, seorang saudara memberikan suatu alat untuk menetralkan darah yang dibelinya dari Jerman de-ngan harga yang cukup mahal. Dan yang membuat terharu, alat itu diberikannya kepada kami secara cuma-cuma.

Puji Tuhan, sejak memakai alat itu, Alda tidak perlu lagi transfusi darah ataupun meminum obat. Pengalaman ini senantiasa mengingatkan saya untuk bersandar pada Tuhan, sekalipun doa kita belum dijawabNya. Tuhan itu baik, Dia selalu mendengar, bahkan menjawab doa kita tepat pada waktuNya. (Art)

Terima kasih Tuhan, untuk mukjizatMu setiap hari bagi saya.

------

2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
2:24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?"
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Pelajaran Kasih

Kis 14:21b-27
Mzm 145:8-13ab
Why 21:1-5a
Yoh 13:31-33a,34-35


PELAJARAN KASIH

…demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. - Yoh 13:35


Dulu saya bergabung dengan komunitas saya karena ingin mendengarkan pengajaran-pengajaran yang penuh inspirasi yang diberikan oleh pimpinan komunitas saya. Bertahun-tahun, itu yang menjadi alasan saya untuk tetap bergabung dengan komunitas saya.

Hari ini, hampir lima belas tahun saya menjadi anggota komunitas. Saya sadar pengajaran terbaik yang diberikan kepada saya oleh komunitas adalah pelajaran kasih. Bukan pengajaran yang disampaikan di mimbar. Bukan pengajaran yang dikhotbahkan. Bahkan bukan pengajaran yang dikutip dari Kitab Suci. Tapi pengajaran yang harus saya hidupi di komunitas.

Anda tahu, sebagai anggota suatu komunitas, saya harus bertemu orang-orang lain yang berbeda karakternya dengan saya. Saya harus belajar bekerjasama dengan mereka. Meskipun saya merasa tidak cocok dengan mereka. Saya harus memaksa diri saya menerima mereka. Beberapa di antaranya melakukan hal-hal yang tidak saya suka, namun sekali lagi saya harus menerima diri mereka apa adanya. Kalau saya punya pilihan, saya akan memilih untuk tidak ber-urusan dengan mereka. Namun kalau saya lakukan itu, saya tidak lulus dalam pelajaran kasih.

Hari demi hari, sedikit demi sedikit, saya belajar menerima, memaafkan, mengasihi. Saya masih jauh dari sempurna. Namun saya tahu, saya sudah belajar pelajaran terpenting dalam hidup saya. Pelajaran Kasih. (Jo)

Apakah saya mau belajar mengasihi?

----------------

13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu....
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Ketekunan

Kis 14:19-28
Mzm 145:10-13ab,21
Yoh 14:27-31a


Ketekunan

…mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka
supaya mereka bertekun di dalam iman. - Kis 14:22


Jaman sekarang ini semuanya mau serba cepat, tidak sabar kalau harus menunggu. Ibarat hari ini menabur benih, besok menuai hasil. Saat ini berdoa, begitu doa selesai ingin melihat jawabannya.

Saya masih ingat suatu hari saya membeli keyboard karena ingin belajar memainkannya. Setelah beberapa bulan saya belajar, tetap saja saya mengalami kesulitan untuk menghafal kunci nadanya. Akhirnya saya tidak mau belajar lagi karena tidak sabar. Sebaliknya isteri saya belajar dengan tekun. Sekarang dia sering tampil di persekutuan doa sebagai pemain keyboard.

Dari pengalaman itu saya belajar tentang pentingnya bertekun. Sekali waktu saya mencoba mengasah kemampuan saya untuk menulis, karena saya memang hobi membaca dan menulis. Kali ini saya belajar untuk bertekun, dan terus mencoba untuk menulis. Akhirnya saya bisa mengekspresikan sesuatu ke dalam tulisan-tulisan saya.

Banyak pula contoh yang diberikan dalam Alkitab tentang ketekunan. Abraham salah satunya. Bayangkan, selama 25 tahun Abraham dengan tekun memelihara iman kepercayaannya kepada Tuhan yang telah berjanji akan memberinya keturunan. Padahal tak ada dasar untuk percaya bahwa di usianya yang uzur akan mempunyai keturunan.

Ketekunan itu merupakan buah dari suatu proses pengorbanan dan kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada jalan keluarnya jika kita bersandar pada Tuhan. Ketekunan perlu disertai kesabaran. Marilah kita dengan tekun mengerjakan tugas perutusan yang kita emban sebagai murid Kristus. (Sur)

Apakah saya tekun mengerjakan tugas perutusan sebagai orang beriman?

---------

27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.
31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.''

Ingin ini..Ingin itu

Kis 15:1-6
Mzm 122:1-5
Yoh 15:1-8


Ingin Ini…Ingin Itu…

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
- Yoh 15:7

Saya ingin menyantap makanan mewah setiap hari. Saya ingin memiliki mobil mewah lengkap dengan sopir pribadi yang siap me-ngantar saya kapanpun saya mau. Saya ingin berpergian ke luar negeri plus berbelanja barang-barang mahal. Saya ingin memiliki pengawal pribadi yang dapat memastikan saya aman ke manapun saya pergi. Saya ingin tinggal di sebuah rumah mewah plus kolam renang dan pelayan yang siap melayani seluruh kebutuhan saya. Saya ingin memiliki baju, tas, sepatu, dan perhiasan yang mahal dan mampu membuat saya tampak luar biasa cantik. Wuaahhh…banyaknya keinginan saya. Saya ingin ini, ingin itu…ingin semuuaaanya.

Sampai saya mulai bingung untuk mewujudkannya. Keinginan saya terlalu tinggi hingga sulit rasanya untuk membuat semua menjadi nyata dan saya merasa bahagia. Apalagi tanpa iman pada Tuhan, rasanya sangat sulit untuk meraih keinginan saya. Namun saat membaca firman hari ini, saya mendapat harapan baru. Tuhan Yesus akan mengabulkan keinginan saya! Horaay!! Tapi saya diminta untuk selalu hidup di dalam kebenaran firmanNya dan juga menyimpan seluruh firmanNya di dalam hati saya.

Dia memang tidak berjanji memberikan mobil, rumah, atau pakaian mewah seperti keinginan saya. Tapi saya percaya saat saya hidup di dalam Dia, saya akan mendapatkan yang terbaik, sekalipun tanpa mobil atau rumah mewah. Karena saya yakin Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita anak-anakNya. (Ve)

Sudahkah saya hidup di dalam kebenaran firman Tuhan?

Sukacitanya full, ga 1/2-1/2

Kis 15:7-21
Mzm 96:1-3,10
Yoh 15:9-11


Sukacitanya full, gak 1/2-1/2…

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. - Yoh 15:11

Suatu pagi saya sedang menikmati secangkir kopi sambil nonton berita di TV. Kemudian sebuah iklan muncul dengan slogan “susunya full tidak setengah-setengah”. Slogan ini mengingatkan saya akan penuhnya sukacita Tuhan yang Ia janjikan bagi kita yang mengasihi Dia. Tanpa sadar pikiran saya melayang kepada Ujang, teman sekomunitas saya.
Suatu kali ia menerima berita dari adiknya yang membutuhkan bantuan dana untuk keperluan yang mendesak. Segera ia membuka buku tabungannya dan sejenak menjadi galau. Dana ta-bungannya hanya tersisa persis sama dengan jumlah yang dibutuhkan adiknya. Bila ia memberikan pada adiknya, maka di tabungannya hanya tersisa saldo minimum. Di satu sisi ia tahu bahwa kebutuhannya sendiri masih cukup banyak yang harus dipenuhi. Ia sangat bingung. Akhirnya ia berdoa dan me-nyerahkan semuanya kepada Tuhan. Ia terus berdoa sampai satu saat suara hatinya berkata, “Berikanlah kepada adikmu!” Dia bergumul. Namun suara hati itu semakin kuat sehingga akhirnya ia menyerah dan belajar untuk taat. Ia pergi ke ATM dan mentransfer sejumlah yang dibutuhkan adiknya. Saat keluar dari ATM, ia mengalami sukacita besar di dalam hatinya. Ia sudah belajar untuk taat. Dan beberapa hari kemudian ia mendapatkan pesanan pekerjaan yang nilainya melebihi apa yang ia butuhkan.

Tuhan itu setia, Ia tidak pernah terlambat dan sukacita yang penuh Ia berikan bagi kita yang setia dan taat kepadaNya. (Au)

Ya Tuhan, buatlah saya semakin peka terhadap kehendakMu
agar sukacitaku menjadi penuh.

--------------------------------

9 ''Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Tersesat

Kis 13:26-33
Mzm 2:6-11
Yoh 14:1-6


Tersesat

Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. - Yoh 14:6


Suatu ketika saya dan teman-teman ingin berwisata kuliner di Bandung. Maklumlah, cuaca Bandung yang sejuk membuat nafsu makan terus bertambah. Apalagi memang banyak makanan enak di sana. Seorang teman mengatakan kalau dia mendapat referensi tempat nongkrong yang nyaman dari internet, dan kami pun sepakat untuk ke tempat tersebut. Ternyata kami tersesat. Meskipun sudah berhenti dan bertanya berkali-kali, kami tetap tersesat.

Injil hari ini mengatakan Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup. Artinya Yesus berjanji tidak hanya memberikan kita perintah-perintah yang harus diikuti. Tetapi Yesus yang menemani kita sepanjang jalan. Ia akan menuntun kita dengan benar sampai ke tujuan. Masalahnya, apakah kita merasa Yesus dekat dan menemani kita? Atau kita hanya merasakan Yesus memberi perintah saja? Jawabannya terletak pada seberapa kita mencintaiNya.

Saya suka dengan kutipan ini: “Kalalu saya bertemu kamu, saya akan suka kamu. Kalau saya suka kamu, saya akan mencintai kamu. Kalau saya mencintai kamu, saya akan rindu padamu.” Seberapa sering kita bertemu dengan Yesus? Seberapa dalam kita suka dan mencintaiNya? Dan apakah kita rindu padaNya bila tidak bertemu? (Ch)

Apakah saya merasa Tuhan menemani dalam perjalanan hidup saya?

--------

1 ''Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.''
5 Kata Tomas kepada-Nya: ''Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?''
6 Kata Yesus kepadanya: ''Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Terang

Kis 12:24-13:5a
Mzm 67:2-3,5-6,8
Yoh 12:44-50

Terang

Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. - Yoh 12:46

Motto hidup saya adalah menjadi terang dimanapun saya berada. Saya ingin orang yang melihat saya, bisa melihat Yesus dalam diri saya. Saya berjuang untuk terlihat baik dan tanpa saya sadari saya mengandalkan kekuatan sendiri. Saya berusaha menjadi orang yang paling sabar. Meskipun emosi sudah di ubun kepala, namun saya berusaha untuk tetap sabar dan tersenyum. Akhirnya saya stress sendiri. Saya sering sakit kepala dan menjadi orang yg selalu mengeluh.

Sampai suatu hari Tuhan menunjukkan akar masalah dari semuanya itu. Saya terlalu mengandalkan kekuatan sendiri. Bukan bersandar pada Tuhan, tapi saya bersandar pada kekuatan sendiri. Saya datang kepada Tuhan, menumpahkan semua keluh kesah saya dan minta Tuhan yang menjadi terang dalam hidup saya.

Sebagai anak Tuhan, memang kita dituntut untuk menjadi terang. Entah dalam lingkungan keluarga, sekolah, pergaulan ataupun pekerjaan. Tapi ingat, kuncinya adalah bersandar kepada Tuhan, karena Dia adalah sumber dari terang itu sendiri. (Dn)

Apakah saya sudah menjadi terang di mana saya berada?

-----------------

44 Tetapi Yesus berseru kata-Nya: ''Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;
45 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
50 Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.''

Dengarkanlah suaranya

Kis 11:19-26
Mzm 87:1-7
Yoh 10:22-30


Dengarkanlah suaranya

Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka
dan mereka mengikut Aku. - Yoh 10:27

Mungkin renungan ini pernah saya tulis sebelumnya. Namun entah mengapa, membaca ayat ini mendorong saya untuk menuliskannya kembali.

Jika saya katakan saya bisa mendengar suara Tuhan, mungkin akan timbul dua asumsi. Pertama, orang akan me-nganggap saya mendapat karunia istimewa. Kedua, mereka akan menasehati saya untuk beristirahat karena saya dianggap terlalu lelah sehingga mulai melantur. Namun terlepas dari kedua asumsi tersebut, saya hanya ingin mengatakan kenyataan bahwa domba-domba mendengar suara gembalanya. Dan kenyataan ini harus dipercaya dan dipegang teguh oleh setiap kita yang memanggilNya Gembala.

Tentu kita butuh latihan untuk mengenal suaraNya. Membaca firmanNya adalah sumber terbaik pengenalan akan kehendak Tuhan. Melakukan apa yang menjadi kehendakNya akan selalu mempertajam telinga kita untuk mendengar suaraNya lebih dan lebih lagi setiap hari. Karena, hanya satu tujuan Gembala berbicara kepada dombaNya, yaitu agar dombaNya mendengar dan melakukannya.

Dengarkanlah Dia, karena Dia sudah dan selalu berbicara pada kita. Permasalahannya adalah apakah kita mau mendengar suaraNya atau tidak. (Au)


Bagaimana Tuhan berbicara kepada saya?

--------------

22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.
24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: ''Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.''
25 Yesus menjawab mereka: ''Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
30 Aku dan Bapa adalah satu.''

Soal Baik dan Benar

Ibr 4:12-16
Mzm 19:8-10,15
Mrk 2:13-17

SEKALI LAGI, SOAL BAIK DAN BENAR

Sebab Firman Allah hidup dan kuat…ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita. - Ibr 4:12

Banyak orang mengatakan saya adalah orang yang baik. Bahkan dari kitab Kejadian sampai Wahyu tak ada satupun yang menentang pendapat ini. (Haha…agak hiperbola memang, tapi saya hanya ingin membuat Anda tersenyum.) Sebutan ini tentunya membuat saya bangga, namun ada yang mengusik hati saya. Firman Tuhan (Yoh 4:23) mengatakan bahwa Allah mencari penyembah-penyembah yang benar, bukan yang baik hati seperti saya.

Beberapa bulan lalu saya sempat menulis renungan tentang salah satu strategi iblis menjatuhkan manusia dengan cara memberikan opsi di samping kebenaran mutlak Tuhan. Yang sering membuat manusia bingung adalah bila opsi itu adalah pilihan yang baik. Bila hal yang benar dan baik berdiri berdampingan, tentu akan sangat membingungkan. Untuk itulah kita butuh firman Tuhan. Ibrani 4:12 berkata: “Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”

Kebaikan manusia belum tentu berasal dari Allah. Kita perlu berdoa dan memikirkannya di dalam terang Firman Allah agar jangan sampai ternyata kebaikan itu bertentangan dengan kebenaran Allah.

Menjadi orang benar tidak segampang menjadi orang baik. Banyak harga yang harus dibayar. Namun itulah yang Allah cari. (Al)

Apakah saya berani menjadi orang benar lebih dari menjadi orang baik?

-----------

2:13 Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.
2:14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.
2:15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
2:16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
2:17 Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Be the Light

Yes 49:3,5-6
Mzm 40:2,4ab,7-10
1Kor 1:1-3
Yoh 1:29-34

BE THE LIGHT

Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa
supaya keselamatan yang dari padaKu sampai ke ujung bumi. - Yes 49:6b

Sebuah permenungan yang menarik ketika saya dihadapkan dengan kata “menjadi terang” bagi orang lain. Untuk menjadi terang, saya perlu lebih dulu mengerti apa itu terang dan bagaimana menjadi terang, barulah saya bisa menjadi terang bagi orang lain. Bagi saya, perbuatan-perbuatan terang adalah perbuatan yang berkenan bagi Tuhan. Jadi untuk menjadi terang, sikap dan kelakuan saya harus menunjukkan bahwa saya adalah murid Tuhan.

Saya bersyukur punya komunitas rohani dimana saya belajar untuk menjadi terang dari cara hidup berkomunitas dimana kami saling menjaga satu sama lain, saling mendoakan, bahkan saling menegur dalam kasih ketika ada kesalahan atau yang tidak berkenan.

Namun saya menyadari terkadang terang itu terkadang me-redup. Hal ini terjadi jika saya mulai berkompromi dengan dosa. Ada kemarahan, iri hati, sulit mengampuni, keegoisan, kemalasan, sulit untuk bersyukur, dan terutama kehilangan cinta Tuhan. Semua itu bisa menghambat terang kita untuk bersinar.

Solusinya adalah menyediakan waktu khusus untuk datang kepada Tuhan dalam doa setiap hari dan mempersembahkan semua kelemahan dan pergumulan kita, agar terang kita bisa tetap bersinar. Selain itu, tetaplah menjadi terang sekalipun ada hambatan yang menghalang, karena hambatan itu ada untuk menguji konsistensi kita. (Hw)

Bagaimana saya menjadi terang dalam keseharian saya?

--------

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.
1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
1:34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Ketinggalan pesawat

Ibr 4:1-5,11
Mzm 78:3,4bc,6c-8
Mrk 2:1-12

KETINGGALAN PESAWAT

Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang
di antara kamu yang dianggap ketinggalan... - Ibr 4:1

Membaca surat kepada Ibrani, hanya dari ayat di atas sudah mengirimkan dua pesan yang penting bagi saya, yaitu waspada dan ketinggalan.

Bayangkan jadwal pesawat yang akan saya tumpangi. Saya sudah membeli tiket dan sudah mempersiapkan semua yang akan saya bawa. Saya akan berusaha datang lebih awal untuk check-in dan menantikan saat boarding. Semuanya terlihat mudah karena saya memiliki tiket dan jadwal yang pasti. Saya hanya perlu waspada agar bisa melakukan semuanya pada waktunya.

Bayangkan 30 tahun lalu, Anda tinggal di suatu tempat terpencil dan untuk bepergian Anda harus menyetop bis yang hanya lewat satu kali dalam satu minggu dan Anda tidak tahu kapan harinya dan waktunya bis akan lewat. Maka yang akan kita lakukan adalah menanti dan berwaspada setiap saat agar kita tidak ketinggalan kalau bisnya tiba. Walau pun pada hari pertama dan kedua bisnya belum datang, itu tidak akan mengurangi kewaspadaan Anda. Dalam situasi ini, sekali pun saya sudah memegang tiket bis tersebut, yang akan menjamin saya mendapat tempat di dalam bis, tetapi apabila saya tidak menantikan dengan waspada, maka saya akan ketinggalan.

Dalam mengimani Yesus, kita sudah memegang tiket Surga. Tetapi kita tidak tahu kapan harinya dan waktunya, dan itu hanya terjadi sekali dalam seumur hidup kita. Apa pun kesibukan kita, janganlah kita mengendorkan semangat penantian dan kewaspadaan kita. (Pt)

Hal apakah yang bisa mengurangi kewaspadaan saya dalam menantikan kembali kedatangan Tuhan Yesus?

-----

2:1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2:2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
2:3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
2:4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
2:8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
2:9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --:
2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
2:12 Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."

Figur Allah

Ibr 3:7-14
Mzm 95:6-11
Mrk 1:40-45

FIGUR ALLAH

Maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan… - Mrk 1:41

Dulu, gambaran Tuhan yang ada dalam benak saya adalah layaknya seorang polisi yang duduk di ketinggian sana dengan peluit siap di tangan. Begitu ada kesalahan yang dilihatNya, maka peluitnya akan berbunyi nyaring dan hukuman akan segera dijatuhkan. Hiiii….takut sekali berbuat salah. Karena Tuhan pasti akan menjatuhkan hukuman yang setimpal.

Setelah saya bergabung dalam komunitas, saya mendapatkan banyak pengajaran yang membantu pertumbuhan iman saya. Dan salah satu pengajaran yang sangat membekas adalah mengenai Karakter Allah. Ternyata gambaran yang saya miliki tentang Tuhan selama ini salah. Pengajaran ini sangat membantu saya untuk dapat melihat figur Tuhan tidak lagi sebagai sosok yang jauh, namun sosok yang dekat.

Tuhan tidak melulu tampil sebagai figur polisi atau hakim yang selalu siap menjatuhkan hukuman. Tapi Tuhan menjadi figur Bapa yang penuh kasih, yang dekat, yang sungguh mengerti setiap pergumulan yang saya hadapi. Saya mampu melihat sisi kelembutan yang dimiliki oleh Tuhan.

Pengenalan ini sangat membantu saya dalam membangun relasi dengan Tuhan. Dan saya sungguh berharap sharing ini akan membantu Anda sekalian dalam membangun relasi de-ngan Tuhan. (Jc)

Bagaimana figur Tuhan yang saya miliki?

-------------

1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
1:43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
1:44 "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka."
1:45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Sembuhkanku, Tuhan

Ibr 2:14-18
Mzm 105:1-4,6-9
Mrk 1:29-39

SEMBUHKANKU, TUHAN

Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam
penyakit dan mengusir banyak setan.. - Mrk 1:34

Bacaan hari ini mengingatkan saya pada peristiwa yang dialami oleh ibu saya. Belasan tahun silam, ibu menderita penyakit batu ginjal. Dokter mengatakan kemungkinan besar ibu akan mengalami gagal ginjal sehingga harus menjalani cuci darah bila ingin terus hidup. Ibu tidak lantas meratapi keadaannya. Dia tak mau begitu saja percaya pada apa yang dikatakan dokter. Dia berkeyakinan Tuhan akan meng-hancurkan batu ginjal dan menyembuhkan segala penyakitnya. Dia lalu berdoa mohon mukjizat agar penyakitnya dapat sembuh. Dia juga rajin mendatangi banyak gua maria dan berdoa novena. Kesetiaan dan kesabarannya membuahkan hasil. Setelah sekitar satu tahun, batu ginjal itu hilang dan ibu di-nyatakan sembuh.

Teman, Tuhan mampu melakukan segala hal. Dia mampu menyelesai-kan berbagai masalah, termasuk penyakit yang kita alami. Yang perlu kita lakukan adalah beriman bahwa Tuhan akan menyembuhkan sega-la penyakit dan juga membebaskan kita dari segala penderitaan. (Ve)

Sudahkah saya menaruh pengharapan dan kepercayaan saya pada Tuhan ketika saya mengalami masalah?

----------

1:29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
1:30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
1:32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
1:33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
1:36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
1:37 waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."
1:38 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Bertemu Setan

Ibr 2:5-12
Mzm 8:2a,5-9
Mrk 1:21b-28

BERTEMU SETAN

Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintahNya
dan mereka taat kepada-Nya. - Mrk 1:27

Beberapa hari lalu saya mendapat kiriman email yang sungguh menarik. Email itu merupakan kiriman seorang teman yang didapat dari temannya yang juga mendapatkannya dari teman yang lain lagi. (Ya…di era internet seperti sekarang, email seperti ini menyebar dengan kecepatan tinggi ke mana-mana.)

Email itu ditulis seorang pastor tentang pengalamannya berhadapan dengan orang yang kesurupan. Singkat saja, si pastor kewalahan menangani seorang gadis berbadan kecil yang karena kesurupan memerlukan beberapa orang agar bisa menahannya. Akhirnya si gadis ini bisa dilepaskan dari kesurupannya setelah dibawa di hadapan Sakramen Maha Kudus.

Di jaman modern ini banyak orang sudah tidak lagi percaya adanya hal-hal yang gaib. (Mereka juga menganggap iman kepada Tuhan hanya takhayul belaka.) Membaca sharing pastor tersebut membuat saya sadar ada banyak hal yang memang belum kita jumpai sendiri (hal-hal seperti pengusiran setan), namun bukan berarti hal tersebut tidak ada. Demikian juga ketika kita meragukan keberadaan Tuhan, bukan berarti Tuhan tidak ada. (Jo)

Apakah saya percaya bahkan ketika saya tidak melihat?

----------

1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
1:22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
1:23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
1:25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
1:26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
1:28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.

Pergilah

Ibr 1:1-6
Mzm 97:1,2b,6,7c,9
Mrk 1:14-20

PERGILAH

Waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat,
bertobatlah dan percayalah pada injil. - Mrk 1:15

Merenungkan Injil hari ini membuat saya terkenang kejadian beberapa tahun lalu ketika putera kami minta ijin untuk ikut se-kolah evangelisasi di Selandia Baru. Secara finansial, rasanya tak mungkin kami mampu membiayainya. Namun Tuhan me-nunjukkan kasihnya yang luar biasa sehingga akhirnya ia dapat pergi memenuhi kerinduannya.

Selesai sekolah, ia memutuskan untuk bergabung dalam komunitas misionaris di Filipin. Tidak mudah bagi orang tua melepaskan kepergian anaknya tanpa jaminan hidup dan bergantung sepenuhnya pada penyediaan dari Tuhan. Kami tahu, bukan hal mudah baginya untuk menjalani hidup sebagai misionaris, karena dia sudah pernah merasakan bekerja dan mempunyai penghasilan yang lebih dari cukup untuk dirinya sendiri. Tapi kerinduannya yang besar untuk mempertobatkan jiwa-jiwa betul-betul sudah menjadi tekadnya ketika itu.

Namun di sisi lain, kami bangga dan senang karena anak kami memprioritaskan pewartaan Kabar Gembira dengan memberikan diri dan hidupnya untuk melakukan tugas perutusan tersebut. Tiada yang lebih menyenangkan melihat pertobatan terjadi, mukjizat Tuhan dinyatakan, orang beriman dikuatkan.

Karena alasan inilah, kami melepaskan anak kami untuk pergi dan melakukan kerinduan yang Tuhan taruh dalam hatinya. Kami ingin bersukacita bersama seluruh isi surga karena melihat pertobatan yang akan terjadi. (Lid)

Apa yang dapat saya lakukan agar pertobatan terjadi?

-----------

1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Berani Meminta

1Yoh 5:14-21
Mzm 149:1-6a,9b
Yoh 3:22-30

BERANI MEMINTA

Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya
menurut kehendakNya. - 1Yoh 5:14

Suatu hari Abbie bertanya apakah ia boleh main game. Kami cukup heran karena setahu kami sebenarnya ia tidak begitu suka. Sekalipun ia bermain, biasanya hanya bertahan sebentar dan ia akan bosan, sehingga hampir tidak pernah ia bertanya boleh bermain game atau tidak. Keheranan kami mulai terjawab ketika Deo mengintip dari balik pintu. Sambil berbisik kami bertanya pada nya apakah dia atau Deo yang ingin bermain game? Dengan balas berbisik ia pun menjawab, “Bukan Abbie, tapi koko Deo yang suruh Abbie tanya….”

Beberapa hari kemudian Deo datang kepada kami. Ia minta makan dan katanya sudah sangat kelaparan seakan-akan belum makan selama dua tahun. Kami tertawa, lalu bertanya sambil menyindir: “Kok tidak minta Abbie yang tanya? Waktu mau main game kemarin, Deo minta tolong Abbie kan?” Dengan tersenyum malu ia menjawab, “Deo takut papa mama tidak mengijinkan Deo main game. Tapi kalau Deo minta makan, pasti papa mama kasih, makanya kali ini Deo berani minta sendiri.”

Kejadian itu kembali teringat saat saya merenungkan bacaan hari ini. Allah menjamin akan mengabulkan doa kita asal kita meminta menurut kehendakNya (1Yoh 5:14). Tentu akan timbul masalah bila kita tidak pernah tahu apa kehendak Allah. Begitu juga sekalipun kita tahu kehendak Allah yang benar namun jika kita tidak berani untuk meminta dan percaya, maka semuanya akan sia-sia.

Mulailah hari ini. Mintalah dan percayalah, maka kita akan melihat janji Allah yang indah akan tergenapi dalam hidup kita. (Al)

Apakah saya berani dan percaya akan janji Tuhan?

-------------

3:22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
3:23 Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
3:24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Kerendahan hati

Pesta Pembaptisan Tuhan

Yes 42:1-4,6-7
Mzm 29:1-4,9b-10
Kis 10:34-38
Mat 3:13-17

KERENDAHAN HATI

Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku? - Mat 3:14

Saya mengagumi sosok Yohanes Pembaptis. Bagi saya, sifatnya sebagai pengikut Tuhan begitu sempurna. Tahukah Anda, di kalangan orang Saduki dan Farisi, Yohanes Pembaptis lebih populer dan dihormati daripada Yesus. Mereka berbondong-bondong minta dibaptis oleh Yohanes, tetapi dengan motivasi yang salah. Mereka berpikir dengan baptisan mereka dapat diselamatkan. Bahkan mereka tidak pernah membantah apapun kalau Yohanes menyindir atau menegur mereka (diceritakan dalam perikop sebelum Injil hari ini).

Di hadapan Yesus, Yohanes merendahkan diri dengan merasa tidak pantas untuk membaptisNya. Padahal sangat mudah bagi Yohanes untuk menjadi sombong, karena jabatan sosialnya ketika itu. Tetapi Yohanes tetap sadar esensinya di dunia sebagai pembuka jalan bagi kedatangan Mesias.

Kita sering tergoda oleh popularitas ketika melayani. Misalnya, saya mau melayani asal diantar-jemput. Kita lupa bahwa yang kita layani adalah Tuhan. Saya merasa sifat rendah hati adalah buah dari kepekaan terhadap kehadiran Tuhan dalam hidup kita. kepekaan itu akan menyadarkan kita apa yang menjadi rencana Tuhan. Yohanes tidak perlu membaptis Yesus karena Dia sudah kudus sejak awal mula, tapi untuk menggenapi rencanaNya, ia melakukannya dengan penuh kerendahan hati. (Ch)

Bagaimana sikap saya ketika melayani?
Apakah saya menuntut suatu kondisi tertentu dalam melayani?

----------------

3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."