Asuransi Jiwa

Ibr 11:1-2,8-19
MT Luk 1:69-75
Mrk 4:35-41


Asuransi Jiwa

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. - Ibr 11:1

Suatu hari saya memutuskan untuk membeli asuransi jiwa. Namun awalnya saya merasa kalau ini adalah keputusan yang bodoh. Bagaimana tidak, manfaatnya baru akan dinikmati setelah saya meninggal nanti. Bahkan setiap bulan saya harus menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk membayar premsi. Dan lebih bodoh lagi, kok bisa-bisanya saya percaya kalau uang pertang-gungan tersebut benar-benar akan diberikan saat saya meninggal nanti?
Jadi selama ini satu-satunya pengangan saya akan janji asuransi itu hanyalah selembar dokumen / polis asuransi tersebut. Bacaan hari ini, (Ibr 11:1) dalam versi ASV: “Now faith is assurance of hoped for, a conviction of things not seen.” Kalau saya terjemahkan bebas kira-kira artinya seperti ini: Iman adalah jaminan dari apa yang diharapkan dan kepastian dari apa yang tidak terlihat. Dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari: “Beriman berarti yakin sungguh-sungguh akan hal-hal yang diharapkan, berarti mempu-nyai kepastian akan hal-hal yang tidak dilihat.”
Saat ini sekalipun saya sudah cukup banyak mengerti mengenai asuransi jiwa namun ada sekelumit pertanyaan yang menggelitik hati saya saat membaca ayat di atas: “Bila saya mempercayakan hidup saya dan keluarga saya kepada sebuah asuransi jiwa, mestinya saya lebih lagi menyerahkan diri saya kepada janji dan jaminan Allah dalam hidup ini? Bila saya sangat yakin esok hari matahari terbit dari Timur dan terbenam di sebelah Barat, mestinya terlebih lagi kepastian itu ada di dalam setiap FirmanNya.”
Ya Tuhan, kuserahkan hidupku kedalam kepastian janji dan kasih setiaMu. Amin. (Al)

Adakah jaminan dunia yg saat ini saya percayai jauh melebihi janji Allah?

Mrk 4 : 35 - 41

35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: ''Marilah kita bertolak ke seberang.''
36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: ''Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?''
39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: ''Diam! Tenanglah!'' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
40 Lalu Ia berkata kepada mereka: ''Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?''
41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: ''Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?''

0 komentar:

Posting Komentar