Ketinggalan pesawat

Ibr 4:1-5,11
Mzm 78:3,4bc,6c-8
Mrk 2:1-12

KETINGGALAN PESAWAT

Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang
di antara kamu yang dianggap ketinggalan... - Ibr 4:1

Membaca surat kepada Ibrani, hanya dari ayat di atas sudah mengirimkan dua pesan yang penting bagi saya, yaitu waspada dan ketinggalan.

Bayangkan jadwal pesawat yang akan saya tumpangi. Saya sudah membeli tiket dan sudah mempersiapkan semua yang akan saya bawa. Saya akan berusaha datang lebih awal untuk check-in dan menantikan saat boarding. Semuanya terlihat mudah karena saya memiliki tiket dan jadwal yang pasti. Saya hanya perlu waspada agar bisa melakukan semuanya pada waktunya.

Bayangkan 30 tahun lalu, Anda tinggal di suatu tempat terpencil dan untuk bepergian Anda harus menyetop bis yang hanya lewat satu kali dalam satu minggu dan Anda tidak tahu kapan harinya dan waktunya bis akan lewat. Maka yang akan kita lakukan adalah menanti dan berwaspada setiap saat agar kita tidak ketinggalan kalau bisnya tiba. Walau pun pada hari pertama dan kedua bisnya belum datang, itu tidak akan mengurangi kewaspadaan Anda. Dalam situasi ini, sekali pun saya sudah memegang tiket bis tersebut, yang akan menjamin saya mendapat tempat di dalam bis, tetapi apabila saya tidak menantikan dengan waspada, maka saya akan ketinggalan.

Dalam mengimani Yesus, kita sudah memegang tiket Surga. Tetapi kita tidak tahu kapan harinya dan waktunya, dan itu hanya terjadi sekali dalam seumur hidup kita. Apa pun kesibukan kita, janganlah kita mengendorkan semangat penantian dan kewaspadaan kita. (Pt)

Hal apakah yang bisa mengurangi kewaspadaan saya dalam menantikan kembali kedatangan Tuhan Yesus?

-----

2:1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2:2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
2:3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
2:4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
2:8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
2:9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --:
2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
2:12 Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."

0 komentar:

Posting Komentar