Esensi Sabat

Ibr 7:1-3,15-17
Mzm 110:1-4
Mrk 3:1-6

ESENSI SABAT

Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang? - Mrk 3:4

Hari Sabat adalah hari dimana orang harus berhenti dari rutinitas kesehariannya dan kepentingan pribadinya untuk menyembah dan memuliakan Tuhan. Pada jaman Musa, umat diajar untuk me-nyediakan waktu khusus bagi Tuhan. Pada hari Sabat, orang akan berkumpul dengan keluarga atau kelompoknya bersatu hati menyembah Tuhan. Mereka juga saling mendukung dan memulihkan hubu-ngan dengan sesama. Bahkan majikan harus memberikan waktu kepada budaknya untuk hari Sabat ini.

Esensi untuk pelaksanaan hari Sabat adalah mengingatkan kita jangan hanya bekerja setiap waktu. Menyediakan waktu khusus untuk Tuhan bukan pilihan, tetapi adalah keharusan bagi setiap umatNya. Ke Gereja hari Minggu bukan semata-mata karena ada waktu luang, tetapi karena keharusan. Bagi orang yang belum memi-liki hubungan dengan Tuhan, keharusan ini akan menjadi kewajiban. Tetapi sebaliknya bagi yang memiliki hubungan yang dekat, keharus-an ini berubah menjadi suatu tindakan nyata akan cinta kepada Tuhan.

Esensi awal ini kabur di jaman Yesus. Orang Farisi menilai bahwa hari Sabat adalah hari dimana orang tidak boleh bekerja. Padahal tidak boleh bekerja yang dimaksud dalam esensi awal adalah apabila dilakukan untuk kepentingan pribadi. Yesus menyembuhkan orang bukan untuk kepentingan pribadinya, tetapi karena cintaNya kepada sesama. Ini juga salah satu cara untuk memperbaiki hubungan de-ngan orang lain. Hari ini kita diingatkan secara khusus tentang meluangkan satu hari untuk berhenti bekerja bagi diri sendiri, tetapi kita harus meluangkan waktu untuk beraktivitas kepada Tuhan dan sesama dengan motivasi cinta kasih dan pelayanan. (Ch)

Apa yang saya lakukan pada hari Sabat?

------

3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

0 komentar:

Posting Komentar