Musuh terselubung

Hos 6:1-6
Mzm 51:3-4,18-19-21ab
Luk 18:9-14


Musuh Terselubung

Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. - Luk 18:13

Renungan hari ini menyita perhatian saya. Sebuah pertanyaan mengusik. Apakah saya rendah hati? Saya memang tidak som-bong. Tidak memamerkan kekayaan (itu karena memang saya tidak punya apa-apa). Apalagi menghina orang lain, saya yakin saya bukan orang seperti itu. Namun saat saya dikritik oleh seorang staf di kantor, perasaan tersinggung dan tidak terima menjadi lebih dominan. Memang dia siapa? Bukannya saya tidak bisa dikritik, tapi caranya donk…. Saya kan juga manusia, punya perasaan.
Hari berikutnya saya dikritik lagi. Kali ini dengan cara yang lebih tepat. Namun tetap saja saya merasa kata-katanya me-nyakitkan hati. Mestinya, dia belajar dulu cara mengkritik orang lain. Dan hari ini dengan cara yang sangat halus saya dikritik lagi. Saya rasa tidak ada cara yang lebih halus lagi dari itu. Namun toh tetap saja saya tidak bisa terima. Mestinya, dia tahu waktu yang tepat untuk mengkritik.
Ternyata harga diri adalah salah satu musuh terselubung ke-rendahan hati. Musuh yang lainnya lagi adalah luka batin. Musuh-musuh ini terkadang bersembunyi namun di saat yang tepat mereka keluar dan menyerang kita. Berhati-hatilah terhadap mereka.
Tuhan akan mengajar kita rendah hati saat kita semakin dekat dan dalam mengenal Dia. Ia akan memperlihatkan kepada kita betapa rapuh dan tidak ada apa-apanya kita di hadapanNya. Ia akan terus membentuk kita sampai kita berkata, “Ya Allah, ka-sihanilah aku orang berdosa ini.” (Al)

Apakah saya masih mempunyai luka batin yang menghambat pertumbuhan saya?

9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10 ''Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.''

0 komentar:

Posting Komentar