Sumber sukacitaku

Yeh 47:1-9,12
Mzm 46:2-3,5-6,8-9
Yoh 5:1-16


Sumber sukacitaku

..sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. .. - Yeh 47:9

Judul dari kutipan teks diatas adalah “Sungai yang keluar dari Bait Suci”. Bait Suci adalah sumber yang kudus, apa yang keluar dari sana memberikan banyak berkat bagi sekitarnya. Apakah sumber hidup kita? Jika Tuhan Yesus yang menjadi sumber hidup kita, maka kita juga harus bisa menjadi berkat bagi banyak orang di sekitar kita.

Pagi itu suasana sangat sejuk, saya mengendari motor dengan santai di sisi kiri jalan. Menyenangkan sekali menikmati suasana pagi, hati tenang dan damai. Tapi tiba-tiba saja ada mikrolet dari jalur kanan, langsung memotong dan mengambil jalur kiri. Ciittt....refleks tangan langsung mengerem, hampir saja saya menabrak mikrolet tersebut. Detik itu juga suasana hati langsung berubah 180 derajat. Tidak ada lagi damai. Yang ada hanya marah dan kesal terhadap supir mikrolet itu. Saya mengomel dalam hati: “Aaahh...orang ini membuat hari saya menjadi tidak menyenangkan. Menyebalkan sekali.

Tapi tiba-tiba hati kecil saya berkata, apakah sumber sukacita saya ditentukan oleh supir mikrolet ini? Saya tidak mau sukacita saya ditentukan oleh supir mikrolet. Saya yang harus menentukan sendiri suasana hati saya. Saya berdoa, minta Tuhan berikan damai serta sukacita, menggantikan amarah dan kekesalan yang ada. Jangan sampai sisa hari itu menjadi tidak menyenangkan hanya karena ulah seorang supir mikrolet. Dan saya pun berdoa agar supir mikrolet itu lebih hati-hati dalam mengemudi, jangan sampai ada yang menjadi korban karena perbuatannya. (Dn)

Apakah Tuhan sudah menjadi sumber sukacita saya?

1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: ''Maukah engkau sembuh?''
7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: ''Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.''
8 Kata Yesus kepadanya: ''Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.''
9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: ''Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.''
11 Akan tetapi ia menjawab mereka: ''Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.''
12 Mereka bertanya kepadanya: ''Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?''
13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: ''Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.''
15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

0 komentar:

Posting Komentar