Pilihan Hati

Kej 2:4b-9,15-17
Mzm 104:1-2a,27-30
Mrk 7:14-23


Pilihan Hati

Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. - Kej 2:16-17

Kedua anak kami masih kecil. Yang sulung berumur tujuh tahun, sedangkan adiknya baru dua setengah tahun. Terhadap mereka, tentu ada perbedaan perlakuan dan peraturan sejauh mereka dapat memahaminya. Namun dasar dari peraturan yang kami berikan hanya satu, yaitu mendengar apa yang dikatakan orang tua.
Beberapa orang mungkin berpendapat hal ini agak egois bagi orang tua, dan beberapa yang lain beranggapan sepertinya kewajiban anak adalah untuk menyenangkan orang tuanya. Tapi kita semua tahu bahwa anak-anak belum punya cukup kemampuan untuk memahami apa yang baik dan tidak baik, apa yang berguna dan tidak bagi mereka. Dan sebagai orang tua, semua orang pasti ingin anak-anaknya menerima yang terbaik bagi mereka.
Sejak Tuhan menjadikan manusia dimulai dari Adam, Tuhan sudah memberikan peraturan. Untuk Adam, hukumnya terlihat sangat sederhana dan hanya satu. Tapi dasar hukum itu sebenarnya sama, yaitu mendengarkan Tuhan. Dan pilihan yang diberikan pada Adam dan bagi kita adalah sama, yaitu mendengarkan suara Tuhan atau suara iblis. Sekali lagi, peraturan itu bukan untuk menyulitkan hidup kita, tapi justru agar kita bisa memilih yang terbaik bagi hidup kita.
Seperti anak kecil yang percaya pada perkataan orang tuanya, marilah kita juga percaya bahwa apa yang Tuhan berikan bagi kita adalah yang terbaik dan untuk kebaikan kita. (Pt)

Apa yang bisa saya lakukan agar lebih peka terhadap suara Tuhan?

Mrk 7 : 14 - 23

14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: ''Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.'' [
16 Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!]
17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu.
18 Maka jawab-Nya: ''Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?'' Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
20 Kata-Nya lagi: ''Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,
21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.''

0 komentar:

Posting Komentar