Hati Seorang Bapa

Dan 3:25,34-43
Mzm 25:4-9
Mat 18:21-35


Hati Seorang Bapa

Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
dengan segenap hatimu. - Mat 18:35

Kalimat terakhir yang saya dengar dari papa saya saat dia masih hidup adalah bahwa ia mengasihi kami semua tujuh bersaudara dengan kasih yang sama dan tidak menomorduakan satu pun dari antara kami. Dan ia meminta agar saya juga bisa mengasihi saudara-saudari saya seperti itu. Dan kalau saya mengasihi saudara saya, anggaplah saya melakukannya terhadap papa.
Tentu saja kalimat ini merupakan gaung dari perkataan Yesus sendiri. Saya tidak terlalu memahami perkataan papa saya ini sampai saat saya mempunyai dua orang anak. Ketika saya memarahi anak saya yang kecil, kakaknya tiba-tiba menangis dan memohon agar saya tidak memarahi adiknya karena ia masih terlalu kecil. Tentu saja hati saya tersentuh sekali dengan perkataan si kakak. Demikian juga hati Tuhan, jika kita mendoakan orang lain agar Tuhan mau mengampuni mereka.
Hati kami sebagai orang tua juga sangat tersentuh oleh orang-orang yang menunjukkan kasih pada anak-anak kami. Hal itu memberikan kesan yang lebih dalam daripada jika kasih itu ditunjukkan kepada kami. Jika kita mengampuni sesama kita, ini akan sangat menyentuh hati Allah dan ia akan sangat berkenan pada kita, karena dengan melakukannya kita bukan saja telah menunjukkan kasih pada anakNya yang lain, tetapi kita juga menunjukkan bahwa kita mewarisi sifat Allah, yaitu maha pengampun. (Pt)
Apakah saya menyadari bahwa sesama saya
adalah saudara/saudari saya di dalam Tuhan?

21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ''Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?''
22 Yesus berkata kepadanya: ''Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.''

0 komentar:

Posting Komentar