Salib

Salib
St. Benediktus, Abas

Kel 1:8-14,22
Mzm 124:1-8
Mat 10:34-11:1


Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku,
ia tidak layak bagiku. - Mat 10:38

Seorang teman pernah ditanya, ”Biasanya orang memilih Tuhan yang digambarkan sebagai Allah yang perkasa. Tapi kamu malah memilih mengikuti Tuhanmu yang tergantung di salib. Bukankah itu berarti Allahmu tidak berdaya, lemah dan kalah? Pantas saja hidupmu susah melulu...”
Coba kita renungkan, apa jawaban kita bila suatu saat kita menghadapi pertanyaan yang sama? Apakah Tuhan kita adalah Tuhan yang kalah?
Orang yang tidak mengenal yesus memandang Tuhan orang Kristiani dengan gambaran malang dan kalah. Padahal Tuhan bertindak di luar jangkauan pikiran manusia. Ia mene-bus dosa manusia dengan menyerahkan hidupNya di atas kayu salib. Salib yang pada saat itu merupakan lambang penderitaan dan maut, dijadikan Tuhan sebagai lambang kemenangan atas maut. Ia menunjukkan pada kita, bahwa setiap kita memiliki salib kehidupan masing-masing yang harus kita pikul. Ia pun memberikan teladan untuk setia memikul salib kita masing-masing. Ia menjanjikan, selalu ada rahmat di balik setiap salib. Hanya saja, kita sering tidak menyadarinya atau tidak sabar memikul salib kita, dan terkadang memilih jalan pintas.
Sahabat, salib mengingatkan kita akan cinta Tuhan kepada umatNya, sekaligus mengingatkan agar setia mengikutiNya dalam keadaan apapun. (Lie)

Adakah pergumulan yang saya hadapi saat ini?

34 ''Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.''

1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

0 komentar:

Posting Komentar